Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti |
Ambon,
AlifMH.info - Provinsi Maluku memiliki kekayaan yang sangat melimpah. Baik
Kekayaan alam maupun budaya. Dan ini menjadi kekuatan wisata Maluku. Kekayaan
ini juga yang membuat Maluku sering disebut zamrud khatulistiwa yang berada di
wilayah Timur Indonesia. Sayangnya, wisata Maluku turut terganggu dengan
pandemi Covid-19.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti,
menyatakan siap membantu pemulihan pariwisata Maluku. Kesiapan disampaikan
dalam Focus Group Discussion (FGD) yang mengangkat tema 'Strategi Pemulihan
Sektor Pariwisata dan Dukungan Infrastruktur di Provinsi Maluku', Jumat
(29/1/2021).
"Provinsi Maluku mendapatkan sebutan sebagai
zamrud khatulistiwa yang berada di wilayah Timur Indonesia. Hal itu bukan tanpa
dasar. Maluku dikenal sangat kaya akan potensi wisata yang dapat menjadi daya
tarik bagi para wisatawan," katanya.
LaNyalla bahkan memuji potensi pariwisata Maluku.
Menurutnya, keindahan alam yang dimiliki Maluku sangat luar biasa.
"Baik keindahan lautnya, bawah lautnya,
gunungnya, sangat lengkap. Belum lagi budayanya, karakter masyarakatnya yang
ramah, terkenal dengan kearifan lokalnya dengan sifat kebersamaan, termasuk
juga kedaerahan dan persaudaraan yang kita kenal dengan slogan Basudara.
Semuanya bagus. Tinggal sekarang bagaimana infrastuktur dibangun, dan bagaimana
mempromosikan serta menjalankan itu," katanya.
Senator asal Jawa Timur menyatakan DPD akan terus
mendukung dan turut memperjuangkan upaya pemulihan Sektor Pariwisata dan
mendorong peningkatan dukungan infrastruktur
di Provinsi Maluku.
"Kami juga akan mendorong Pemerintah Daerah,
termasuk Pemerintah Provinsi Maluku untuk memberikan perhatian kepada para
pekerja Pariwisata, Pelaku Usaha Bidang Pariwisata, Pelaku Usaha Ekonomi
Kreatif dengan memberikan stimulus-stimulus," katanya.
Menurut LaNyalla, stimulus yang diberikan bisa
berupa keringanan pembayaran retribusi daerah dan suntikan modal kepada UKM-UKM
dan Komunitas Ekonomi Kreatif.
LaNyalla menilai hal ini harus dilakukan, karena
pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terpuruk dan nyaris tumbang
karena pandemi Covid 19.
"Bahkan menurut riset dari World Tourism
Organization, terdapat 80 persen UKM dan ribuan mata pencaharian di sektor
pariwisata yang terkena imbas negatif Covid-19. Padahal, sektor Pariwisata
merupakan salah satu penyumbang pendapatan terbesar di Provinsi ini di tahun-tahun
sebelumnya," jelasnya.
Alumni Universitas Brawijaya Malang itu
menambahkan, pemerintah pun telah melakukan beberapa program dan kebijakan
untuk menstimulus sektor pariwisata.
Dari pemberlakuan new normal, stimulus dana usaha
pariwisata dan pembangunan infrastruktur, pemberian ijin pembukaan usaha
kuliner dan perhotelan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
"Saya juga memberi apresiasi kepada Gubernur
Maluku yang berusaha keras menerapkan CHS, yakni Cleanness, Hygiene dan Safety
di destinasi pariwisata. Semata agar sektor ini tetap bergerak di tengah
pandemi," ujarnya.
LaNyalla menegaskan, semangat untuk membantu
pemulihan sektor pariwisata Maluku ini sejalan dengan slogan DPD RI.
"Kami, para senator, bertekad untuk mengawal,
menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan masyarakat dan daerah
di 34 Provinsi seperti slogan kami 'dari Daerah untuk Indonesia'. Kami bekerja
untuk kepentingan daerah, untuk itu kami bertekad untuk membawa
permasalahan-permasalahan yang ada di daerah, untuk mendapatkan solusi dari
Pemerintah," jelasnya.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur mengatakan, DPD
juga terus melakukan pengawasan atas
penerapan undang-undang, termasuk program yang telah dicanangkan Pemerintah,
seperti pembangunan, pariwisata, infrastruktur di Provinsi Maluku.
"Kami juga mendengar dan menyuarakan masukan
dari stakeholder daerah, termasuk dari pusat penelitian laut dalam milik LIPI
di Ambon, yang meminta agar dilakukan rehabilitasi atas reklamasi di teluk
Ambon yang sebabkan kerusakan lingkungan," katanya.
[ ا MF ]