Potret Momen Keharuan Saat Personel Yonif 742/SWY Berangkat Tugas Pamtas RI-RDTL |
NTB, AlifMH.info
- Ada hal yang membuat haru saat keberangkatan personel Batalyon Infanteri
(Yonif) 742/SWY yang akan mengemban misi
sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di wilayah
RI-RDTL.
Momen keharuan sangat terasa usai upacara
pemberangkatan personel Yonif 742/SWY di Pelabuhan Lembar Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok
Barat, pada Jumat (26/02/2021) yang dilepas oleh Danrem 162/WB Brigjen TNI
Ahmad Rizal Ramdhani beserta Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H.
Zulkieflimansyah, M.Sc., Kapolda NTB Irjen Pol M. Iqbal dan Forkopimda NTB.
Suasana keharuan tersebut tertumpah saat para
personel Satgas Pamtas Yonif 742/SWY berpamitan dengan istri, anak dan keluarga
para prajurit yang mengantarkan mereka untuk berangkat bertugas mengemban tugas
yang mulia sebagai penjaga kedaulatan dan perbatasan negara.
Danrem 162/WB
Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani saat melepas para prajuritnya mengucapkan terima kasih
atas sinergitas dan dukungan dari Forkopimda NTB dalam pemberangkatan Satgas
Yonif 742/SWY.
“Mudah-mudahan Satgas Yonif 742/SWY ini sukses dan
berhasil dalam tugas, sehingga nanti kembali dapat diprioritaskan berangkat
Satgas luar negeri,” harapnya.
Pati Bintang Satu itu juga berpesan kepada personel
yang ditinggalkan untuk menjaga satuannya dan tidak membuat pelanggaran,
sehingga personel yang melaksanakan tugas tetap fokus dan tidak terganggu.
“Inilah kami sebagai prajurit TNI yang harus siap
melaksanakan tugas apapun bagi tegaknya kedaulatan NKRI, hal yang sama juga
dialami prajurit lainnya dalam misi yang berbeda, “ imbuh Pati lulusan Akmil
1993 ini.
Usai upacara pemberangkatan, terlihat Lettu Inf
Tofan Cahyadi Dankipur 1/Dankipan A berpamitan dengan istrinya Trinomi Windu
Waskita yang menggendong buah hatinya
berusia 5 bulan. Dengan rasa
berat hati, dirinya meninggalkan istri dan putra pertamanya itu seraya
meninggalkan pesan-pesan kepada istri dan anaknya untuk selalu mendoakan
dirinya dalam menunaikan tugas negara serta menjaga diri selama dirinya
bertugas.
“Kebanggaan bagi kami dan rekan-rekan prajurit
lainnya mendapat kepercayaan dari negara untuk menjaga kedaulatan dan
perbatasan negara, itu artinya kami dipercaya bukan saja untuk menjaga wilayah,
tetapi juga menjaga Warga Negara Indonesia yang berada di perbatasan. Kehadiran
kami sebagai prajurit TNI di perbatasan,
adalah kehadiran negara di wilayah tapal batas negara, “ tuturnya bangga.
Keharuan yang sama juga dirasakan oleh Retno
Komalasari yang sedang mengandung putra keduanya. Usia kehamilan istri dari
Serka Bayu Adi ini telah masuk bulan ketujuh.
“Sedih juga rasanya bila nanti anak kedua saya ini
lahir, saya tidak bisa menemani istri saya melahirkan, tetapi saya sangat
bangga bisa bergabung bersama rekan-rekan prajurit lainnya dalam tugas mulia
ini. Nanti bila anak saya lahir, saya akan berikan nama yang bagus untuknya, “
ucap Bayu Adi sambil menatap istrinya.
Keharuan yang sama juga dialami dan dirasakan oleh
para prajurit dan keluarganya, tetapi dengan kebanggaan diiringi doa, mereka
melepas para suami untuk menunaikan tugas mulia untuk negara.
Pada kesempatan yang sama, Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB
menyampaikan, tugas menjaga perbatasan NKRI Sektor Timur merupakan misi mulia
demi aman dan kondusifnya wilayah NKRI, demi utuh dan tegaknya kedaulatan bangsa.
Gubernur NTB juga mengapresiasi dan memberikan
penghormatan kepada para prajurit Yonif 742/SWY yang mengabdikan dirinya dalam
tugas mulia tersebut.
“Semoga tanggung jawab besar ini dapat dilaksanakan
dengan ketulusan, keikhlasan dan dedikasi yang tinggi,” ucap pria kelahiran
Sumbawa itu.
Bang Zul berpesan, pegang teguh Sapta Marga (SM)
dan Sumpah Prajurit (SP) serta jaga nama baik TNI. “Segenap masyarakat NTB turut mendoakan untuk
kesuksesan dan keberhasilan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY,” pungkasnya.
Usai menggelar upacara, 400 personel satuan tugas
pengamanan perbatasan RI-RDTL Yonif 742/SWY berangkat menuju daerah tugas
menggunakan Kapal KRI Teluk Amboina 503-4.
[ ا MF ]