Jakarta,
AlifMH.info - Ketua Umum (Ketum)
Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto membuka secara resmi Musyawarah Luar
Biasa Dharma Pertiwi Tahun 2021, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan
Covid-19, bertempat di Kantor Dharma Pertiwi, Jalan Cendana, Jakarta Pusat,
Selasa (16/2/2021).
Musyawarah Luar Biasa Dharma Pertiwi yang
dilaksanakan dengan bertatap muka langsung dan secara virtual dengan peserta di
seluruh Indonesia, mengangkat tema “Dharma Pertiwi Menyiapkan Estafet
Kepemimpinan Kepada Generasi Milenial Untuk Menuju Indonesia Maju Serta
Menyukseskan Program Kerja Dharma Pertiwi Tahun 2021,”.
Dalam sambutannya, Ketum Dharma Pertiwi
menyampaikan bahwa pelaksanaan organisasi di masa pandemi Covid-19 ini harus
mengikuti protokol kesehatan yaitu dengan menggalakan Gerakan 5M Covid-
19. Makna dari Gerakan 5M Covid-19 ini,
adalah sebagai pelengkap dari aksi 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan
memakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan serta
membatasi mobilisasi dan interaksi.
“Dengan kita mengindahkan dan melaksanakan Gerakan
5M ini, Insya Allah mata rantai penyebaran Covid-19 akan segera terputus. Hal
ini tentu saja memerlukan kebersamaan dan kedisiplinan dari dalam diri kita
masing-masing untuk kemudian ditularkan kepada lingkungan sekitar, tidak
terkecuali tata laksana kita berorganisasi di masa pandemi ini,” tuturnya.
Ketum Dharma Pertiwi berharap, penyelenggaraan
musyawarah luar biasa ini dapat memberikan bekal untuk meningkatkan kualitas
kinerja organisasi. Selain itu, sebagai sarana untuk menjalin komunikasi,
silahturahmi dan saling tukar menukar informasi yang berkaitan dengan
masalah-masalah organisasi maupun masalah aktual lain yang sedang berkembang.
“Beberapa agenda yang dibahas antara lain tata
laksana upacara serah terima jabatan dalam organisasi Dharma Pertiwi yang
menerapkan protokol kesehatan dengan menambahkan dan merubah beberapa pasal,
sub pasal karena menyesuaian dengan situasi dan kondisi Pandemi Covid-19,”
ujarnya.
Selain itu juga dibahas mengenai penggunaan batik
sebagai salah satu kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi
bagian dari budaya Indonesia sejak lama. “Batik juga telah dikenal secara
mendunia. Bahkan, UNESCO pun mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya
dunia. Beberapa kriteria yang berhasil dipenuhi dan membuat batik Indonesia
diakui oleh UNESCO antara lain tentang ilmu membatik,” kata Ny. Nanny Hadi
Tjahjanto.
Ketum Dharma Pertiwi juga berharap, setelah adanya
pengesahan hasil dari kegiatan musyawarah luar biasa di awal tahun ini dapat
segera menyesuaikan dengan dinamika tugas yang dihadapi, dalam rangka
menyiapkan estafet kepemimpinan kepada generasi milenial guna menyukseskan
program kerja Dharma Pertiwi tahun 2021.
“Saya juga mengingatkan bahwa program kerja yang
dilaksanakan, baik Dharma Pertiwi Pengurus Pusat maupun unsur Dharma Pertiwi
daerah harus tetap bersinergi dengan program kegiatan organisasi kewanitaan
lainnya dimanapun kita berada,” ujarnya.
Ketum Dharma Pertiwi juga mengajak untuk terus
menumbuh kembangkan budaya saling asah, asih dan asuh diantara keluarga besar
Dharma Pertiwi. “Budaya seperti ini sangat penting untuk memperlancar
tugas-tugas yang diberikan kepada kita, juga menjadi landasan yang kokoh dalam
menumbuhkan rasa kebersamaan sehingga segala dedikasi dan sumbangsih kita akan
membawa manfaat bagi anggota maupun bagi organisasi,” tutupnya.
Turut serta dalam acara tersebut, Ketum Dharma
Pertiwi dari masa ke masa, Ketum Dharma Pertiwi Unsur Persit Kartika Chandra
Kirana Ibu Hetty Andika Perkasa, Ketum Dharma Pertiwi Unsur Jalasenastri Ibu
Veronika Yudo Margono, Ketum Dharma Pertiwi Unsur PIA Ardhya Garini Ibu Inong
Fajar, Ketua Harian Dharma Pertiwi Ibu Keke Bambang Suswantono, Ketua Harian
IKKT Pragati Wira Anggini Ibu Ati Ganip Warsito, Staf Ahli Darma Pertiwi Ibu
Metty Herindra, Ibu Linda Agum Gumelar, Pengurus Dharma Pertiwi Pusat, Pengurus
IKKT Pragati Wira Anggini Pusat, dan segenap peserta Musyawarah Luar Biasa.
[ ا MF ]