Jakarta,
AlifMH.info - Panglima TNI Marsekal TNI DR. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.P,
menegaskan, dinamika perkembangan lingkungan strategis (Lingstra) sangat
mempengaruhi aspek pertahanar dan tugas pokok TNI. Dalam kondisi tertentu
Lingstra juga telah melahirkan persaingan ketegangan dan konflik antar negara
maupun kawasan.
Disisi lain persaingan dan ketegangan juga
mendorong lahirnya teknologi dan inovasi baru seperti internet, yang akhirnya
memunculkan sistem senjata sosial yang bersifat non weapon leathal namur berdampak
sangat luar biasa.
Menyampaikan pembekalan pada peserta Rapim TNI AU
tahun 2021, Panglima TNI menekankan agar TNI AU mencermati fenomena tersebut,
sekaligus mampu mengambi peluang positif untuk kepentingan nasional. Menurut
Panglima TNI, saat ini sistem senjata sosial sudah digunakan untuk tujuan
tertentu yang dapat mengancam stabilitas nasional suatu negara, seperti
perekruitan teroris, radikalisme dan bahkan digunakan untuk menanamkan ketidak
percayaan masyarakat kepada pemerintah.
Melihat fenomena tersebut, Panglima TNI menaruh
harapan besar agar TNI AU merespon perkembangan Linsgtra, termasuk bagaimana
membangun Alutsista yang tepat, bagaimana mengatur taktik dan strategi tempur
serta membangun Doktrin yang akomodatif. "Yang penting sekarang bagaimana
TNI AU melaksanakan operasi informas dengan menggunakan sistem senjata sosial
yang dimiliki, yang harus terus didayagunakan sebagai satu kekuatan," kata
Panglima TNI.
Terkait dengan pesan presiden Ir. Joko Widodo agar
TNI membantu penanganan covid19 dan pemulihan ekonomi nasional, Panglima TNI
minta agar TNI AU mendukung pelaksanaan protokol Kesehatan melalui gerakan 3M
dan 3T.
Dalam konteks ini, TNI AU perlu mengintensifkan
peran dari Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga) di satuan-satuan.
Langkah ini penting untuk meredam ketegangan sosial yang merupakar prasarat
terwujudnya stabilitas nasional yang mantab, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa
meningkat.
Panglima TNI menambahkan, sesungguhnya TNI sudah
mempunyai konsep membangun stabilitas nasional yaitu Pembinaan Teritorial
(Bintar). Binter sangat penting untuk menghadapi sistem senjata sosial.
"Ancaman senjata sosial tidak perlu dihadap dengan senjata rudal, tapi
harus dihadapi dengan Binter, untuk membina Ruang Alat dar Kondisi (RAK) Juang
yang Tangguh," Ujar Panglima TNI, sembari menjelaskan kalau Aspotdirga
Kasau dan Kadisbintalidau punya peran sentral dalam tugas ini.
Binter di TNI AU dalam rangka mewujudkan situasi
geografis, demografis dan sistem sosial berupa wilayah pertahanan udara (Wilud)
untuk menyiapkan mandala operasi bila diperlukan. Pembinaan demografi sebagai
alat kekuatan komponen utama, cadangar, dan pendukung yang bisa diorganisir
bekerja efektif, serta kondisi dinamis masyarakat yang tangguh dalam
bermasyarakat dan bernegara.
"Dengan Binter yang baik, saya optimis akan
terbentuk Ruang Alat dan Kondisi juang yang Tangguh, dan ini menjad prasarat
terciptanya stabilitas nasional yang mantap, sehingga kalau ini tercapai maka
apa yang diharapkan Presiden bakal terwujud," tegas Panglima TNI.
[ ا MF ]