Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan Laksanaan Program Bimbingan Mental Pegawai |
Makassar,
AlifMH.info - Selasa, 16 Februari 2021, Teruntuk seluruh jajaran Bea Cukai,
termasuk Bea Cukai Sulawesi Bagian Selatan, pelaksanaan program bimbingan mental, yang
terintegrasi dengan program pembinaan mental nasional, berkelanjutan
diselenggarakan. Dan hal ini telah
menjadi salah satu sarana dalam memelihara mental serta jiwa spiritual para
pegawai.
Kegiatan ini juga mendukung kinerja dan menciptakan
lingkungan kerja yang kondusif melalui penguatan nilai-nilai Kementerian
Keuangan terutama Integritas serta memelihara hubungan serta meningkatkan
toleransi antar umat beragama.
Tepat pagi tadi , pembinaan mental (bintal) yang dibuka langsung oleh Kepala Bidang
Kepatuhan Internal, Syamsul Bahri menyampaikan bahwa kegiatan bintal ini
dilakukan selain untuk mitigasi resiko atas persepsi negatif para stake holder
terkait integritas petugas Bea Cukai, bintal ini juga merupakan bagian dari
program Beacukai Sulawesi Bagian Selatan dalam usahanya meraih kepercayaan di
tahun ini untuk membangun Zona Integritas (ZI) Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
"Bintal ini menjadi bagian program pembangunan
Zona Integritas menuju WBBM serta mitigasi risiko terkait dengan integritas
kita semua" pungkasnya.
Istimewa bintal kali ini menghadirkan narasumber
dari provinsi seberang , Jawa Timur, Ustaz Syahmin Hidayat, yang kali ini
dipercaya mampu memberikan prespektif baru dalam usaha membangun integritas
baru para jamaah terkait hijrah yang membawa kebaikan setiap harinya.
“Saya mendoakan pegawai Sulbagsel ini agar lebih
baik dalam lingkup kehidupan manapun, baik diri sendiri, keluarga, ataupun
lingkungan kerja sehingga dalam menjalankan tugasnya tetap sesuai dengan kaidah
agama Islam. Saya harap materi yang akan disampaikan dapat diikuti oleh para pegawai
supaya kita memiliki pegangan dan arah tujuan hidup”, ungkapnya.
Sejalan dengan tema yang diusung kali ini "Hijrah
Makin Baik, Makin Berintegritas" lebih dalam Ustaz menjelaskan dimana
hijrah adalah proses terus-menerus untuk memperbaiki diri, memperbaiki cara
berpikir, dan memperbaiki cara berucap serta bersikap. Ini berlaku bagi siapa
saja tentunya. "Inti hijrah kepada Allah ialah dengan meninggalkan apa
yang dibenci Allah menuju apa yang dicintai-Nya. Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang muslim ialah orang yang kaum muslimin lainnya selamat dari gangguan
lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang
yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhori dan Muslim)"
lanjut beliau.
Banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila
menjadikan hijrah dalam agama sebagai satu fase menjalani kehidupan
sehari-hari. Dengan pribadi baru, diharapkan mampu menjaga kerukunan yang terjalin di
masyarakat, termasuk dalam kehidupan di dunia kerja, dan hijrah ini menjadi
ukuran tentu dalm usaha yang senantiasa ingin memperbaiki diri, menambah
ketaatan dan lebih berintegritas.
Akhir sesi tanya jawab, Ustaz pun kembali berpesan
bahwa hakekat kehidupan itu sejatinya adalah menambah ilmu kebaikan, tentu
dalam hal ini adalah berhijrah.Hijrah itu adalah bergerak, bergerak kepada
kebaikan dan ketaatan.
"Taat prestasinya tidak hanya di dunia namun
kelak sampai akhirat akan dijumpai dengan senyum bahagia, " tutur Ustaz
sembari menutup ceramahnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan bintal ini, dapat
memacu semangat para pegawai untuk meningkatkan integritas, kualitas kinerja,
senantiasa mengevaluasi diri, meningkatkan kompetensi, memperkuat mental dan
mengimplementasikan nilai-nilai agama dalam menjalankan tugas negara maupun
menjalani kehidupan sehari-hari sehingga niat baik di tahun ini pun dalam
meraih predikat ZI WBBM bagi Beacukai Sulbagsel akan lebih mudah.
[ ا MF ]