Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Asian African Youth Government (AAYG) |
Jakarta, AlifMH.info - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Asian African Youth Government (AAYG) akan menduniakan Empat Pilar MPR RI. Mengenalkan Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, kepada berbagai warga dunia, khususnya dari kalangan pemuda. Sebagai implementasi mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana tercantum dalam konstitusi, yakni melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
"Salah satu kunci sukses Indonesia bisa tetap tegak berdiri hingga saat ini, menjaga kedaulatan dan perdamaian di tengah kemajemukan suku, agama, ras, dan antar golongan, tidak lain karena adanya semangat kebangsaan yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI. Asian African Youth Government (AAYG) yang dipimpin Saddam Al Jihad dari Indonesia dan Sekretaris Jenderal dari Bangladesh, dengan keanggotaan terdiri dari sekitar 52 negara dunia termasuk yang berada dalam G-20, seperti Turki, Jepang, Korea Selatan, punya peran kuat menginspirasi para generasi muda dari berbagai negara dunia untuk senantiasa menjaga persaudaraan dan perdamaian dunia," ujar Bamsoet usai menerima Asian African Youth Government (AAYG), di Jakarta, Rabu, (19/1/2022).
Pengurus Asian African Youth Government (AAYG) yang hadir antara lain, Presiden Saddam Al Jihad, Dewan Pendiri Tan Taufiq Lubis, Dewan Pembina Beni Pramula. Hadir pula Ketua Panitia Pelantikan Pengurus AAYG Bambang Irawan, dan Sekertaris Panitia Pelantikan Pengurus AAYG M. Huda Prayoga.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum & Keamanan ini juga mengajak AAYG untuk aktif menyukseskan kepemimpinan Indonesia dalam G-20. Menjadikan Indonesia sebagai leader dalam penanganan perubahan iklim dengan mengedepankan green economy, green technology, green product, hingga blue energy dan blue economy. Presiden Joko Widodo sudah memulainya dengan membangun green industrial park atau kawasan industri hijau di Kalimantan Utara, yang akan memanfaatkan hydro power dari Sungai Kayan yang nantinya akan menghasilkan energi hijau, serta energi baru dan terbarukan (EBT).
"Potensi hydro power yang dimiliki Sungai Kayan diperkirakan bisa memproduksi 11-13 ribu megawatt. Indonesia juga memiliki lebih dari 4.400 sungai sedang dan sungai besar yang juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi hijau. Termasuk juga memiliki potensi energi dari angin dan arus bawah laut," tandas Bamsoet.
Ketua Badan Hubungan Penegakan Hukum, Keamanan dan Pertahanan KADIN Indonesia ini menambahkan, AAYG juga harus terlibat memanfaatkan kepemimpinan Indonesia dalam G-20 ini untuk meningkatkan ekspor UMKM. Dengan cara ikut mendorong agar UMKM Indonesia bisa melek digital.
"Hingga saat ini, perusahaan rintisan atau start up yang ada di Indonesia sebanyak 2.229 perusahaan. Potensi ekonomi digital Indonesia hingga tahun 2025 diperkirakan mencapai lebih kurang USD124 miliar. Potensi tersebut harus dimanfaatkan oleh UMKM, jangan sampai direbut oleh pasar impor," pungkas Bamsoet.
[ ا R ]