Acara Pelepasan Santri Kelas IX Tahun 2022 |
Kota Bima, AlifMH.info - SMPIT Insan Kamil Leadership Boarding School (LBS) Kota Bima gelar pelepasan siswa santri Kelas IX yang dirangkaikan dengan pembagian rapor Kelas VII dan VIII Tahun Pelajaran 2021/2022 Angkatan 1 sebanyak 25 siswa. "Generasi 1.25, bersama Al-Qur'an meraih masa depan yang gemilang", di Gedung Paruganae (Convention Hall) Kota Bima Ahad (19/06/2022) pagi hingga siang.
Pelepasan santri Kelas IX sekaligus pembagian rapor Kelas VII dan Kelas VII ini dimeriahkan tampilan-tampilan keren dari para siswa hebat asal sekolah setempat, seperti:
Tari Rato Jaroeh
Nasyid Bil Qur'an
Stand Up Comedy
Antraksi Beladiri KARATE
Antraksi Beladiri TAE KWON DO
Tari Kontemporer
Parade Tasmik
Puisi
Nasyid Syukron, dan
Nasyid Selamat Berjuang
Dalam sambutan Kepala SMPIT Insan Kamil M. Syukrillah, S.Th.I., M.Ag, terimakasih atas kerjasama dari semua elemen (dinas terkait, masyarakat dan walimurid), dimana sekolah ini dibangun pada Tahun 2019 dengan lahan seluas 3 Hektar. "Lahan sekolah kami memang luas, tapi sarana prasarananya belum memadai, namun waktu terus berjalan dan Alhamdulillah sekolah ini pada Agustus lalu sudah bisa dijadikan sarana belajar mengajar walaupun masih berkekurangan," ujaranya.
Masih kata Ustadz Syukrillah, proses belajar mengajar yang kami alami pertama kali yakni kebutuhan air yang begitu tinggi. Terimakasih lagi disampaikan ustadz ini, kepada walimurid khusus yang telah menyumbangkan bor air dalam sehingga pekerjaan bor tersebut sudah berjalan 2 Minggu yang lalu dengan kedalaman sekitar 30 meter dan mohon doanya lagi agar pekerjaan bor air dalam ini bisa 100 porsen diselesaikan. "Terimakasih pula atas kepercayaan walimurid yang telah mempercayai dan menitipkan anak-anaknya, sehingga sekolah yang ada dipuncak Gunung Matakando sudah memilik internet (WiFi) dengan kekuatan 1000 Mps dan listrik lebih dari 5000 What," bebernya.
Tahun ini sekolah kami tidak hanya mendapatkan sumbangan bor air dalam dari wali murid, pada tahun yang sama (2022, red) insyaallah akan mendirikan Masjid yang merupakan sumbangan pribadi dari hamba Allah yang tidak disebutkan namanya. Informasi ketiga datangnya dari Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima, bahwa SMPIT Insan Kamil akan mendapatkan bantuan dana DAK yang diperuntukkan 1 Laboratorium Komputer, IPA dan IPS. "Alhamdulillah dari hasil prestasi siswa-siswa hebat dan dibantu oleh guru hebat pula, baik prestasi dibidang Akademik dan Non Akademik, sehingga indeks sekolah ini lebih tinggi ketimbang sekolah lain di Kota Bima ini," pungkas ustadz Syukrillah.
Ustadz Syukrillah pada para siswa Kelas IX dirinya menitipkan pada generasi 1.25 gemilang, agar kalian berani bermimpi dan selalu ingat wahsiat guru, kalian selama 3 tahun sudah dijaga.
Ketua Yayasan Ta'awun dr. H. Irfan Judaedi, dalam sambutanya juga tidak ada kata panjang dari dirinya, malah dokter ini berkata 'inilah hasil panennya setelah kita menanam'. "Terimakasih kepada orangtua yang sudah menitipkan anak-anaknya disekolah ini," ujarnya.
Lanjut doketr Irfan, sumbangan air bor dalam merupakan sumbangan dari orang tua, sementara pembangunan Masjid nantinya. Merupakan sumbangan dari teman lamanya (tidak disebutkan namanya). Saat itu temanya ketemu di Mataram (Lombok) dan salama pertemuan singkat itu, hamba Allah ini mengatakan bahwa ibunya sudah meninggal dan ingin membangun masjid. "Kira-kira dimana saya bangun Masjid itu pak dokter," kata hamba Allah yang dikutip pak dokter Irfan ini.
Habis lebaran puasa kemarin, hamba Allah tersebut sudah mengunjungi sekolahnya dan bismillah kata hamba Allah tersebut, siap lahir batin akan membangun masjid di Ponpes SMPIT Insan Kamil dengan segala biaya pribadinya. "Masya Allah, ini berkat doa guru-guru Insan Kamil dengan tabah membimbing siswa-siswa selama ini dan Alhamdulillah Allah SWT mendengar doanya dan Allah menjabahnya dengan menghadirkan hambanya yang mengikhlaskan rejekinya untuk pembangunan rumah Allah (Masjid)," ucap Aji Irfan.
Dihadapan tamu undangan H. Irfan, berjanji dalam 5 tahun kedepan yayasan Ta'awun akan melanjutkan SMPIT dengan rencananya akan membangun SMAIT Insan Kamil, begitupun 5 tahun akan datang lagi, pihaknya akan bangun kampus Insan Kamil lagi. "Ini rasa cinta kita pada Kota Bima khususnya dan rasa cinta kita pada negeri ini, dengan memajukan dunia pendidikan dengan nama dan label Insan Kamil," janjinya.
Disambutan terakhir sekaligus membuka acara wisuda angkatan I tersebut, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bima Taufikurrahman, S. Pd., M. Ap, ada lima (5) visi misi Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Walikota Bima Feri Sofian, SH . Salah satu visi misi Lutfi - Feri adalah menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mandiri. Jadi diharapkan kepada guru-guru hebat untuk menanam SDM yang berkarakter dan Maja Labo Dahu, jadi dalam visi misi yang kelima ini sejalan dengan Kurikulum Merdeka (kurikulum baru) yakni kearifan lokal," beber Taufikurrahman.
Kata Pak Taufikurrahman, pada kurikulum baru ini, tidak ada perubahan metode cara mengajar dan belajarnya, karena pada prinsipnya huruf Hijaiyah tetap A - Z, begitupun dengan angka tetap 0 - 9. Taufikurrahman juga mengingatkan pada walimurid dan guru-guru hebat yang hadiri acara pelepasan siswa (generasi 1.25 gemilang) bahwa anak-anak (siswa) di umur emas (0-8 tahun), diusia ini kita harus tanam karakter dan ahlak. Beda dengan usia transisi 9 tahun keatas, disini tanggung jawab guru pada usia transisi sangat berat dan berbeda dengan usia SMA (pencarian jati diri), nah untuk itu bagaimana kita ciptakan SDM yang berkualitas dan mandiri tentunya. "Peran orangtua dirumah sangat tinggi, karena dirumah waktu siswa ini lebih banyak, jadi kolaborasi antara walimurid dan guru sangat diharapkan pula," pintah Pak Taufikurrahman.
Terkait perubahan kurikulum baru ini, sangat diharapkan orang tua jangan kecewa ketika anak-anaknya tidak masuk 10 besar (peringan nilai rata-rata) berdasarkan hasil ujian sekolah. Pasalnya, pada kurikulum merdeka ini menekankan akan kompetisi lain, yakni bakat, minat, keahlian dan hobi yang dimiliki sehingga menjadi penilaian pula pada kurikulum perubahan ini, jelas Taufikurahman.
Lanjut sekdis Dikbud Taufikurrahman ini, sebelumnya Ustadz Syukrillah ini sempat menyampaikan keinginannya ke dinas, bahwa Kota Bima bukan saja desinasi Pariwasata yang ditampilkan. Akan tetapi desinasi pendidikan juga harus di kampanyekan. "Saya punya mimpi nantinya desinasi pendidikan bagi Kota Bima harus di sukseskan bersama dan harus mendapatkan peran dan dukungan dari kepala sekolah, guru, siswa dan masyarakat tentunya," pungkasnya.
[ ا K ]