Warga Palestina mengibarkan bendera nasional mereka dan merayakannya dengan tank Israel yang hancur di pagar Jalur Gaza di timur Khan Younis selatan Sabtu, 7 Oktober 2023. |
Palestina, AlifMH.info - Guncangan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dilakukan oleh pejuang Hamas di Israel pada hari Sabtu mengagetkan banyak pihak. Ribuan roket dilaporkan ditembakkan dan orang-orang bersenjata berkeliaran di jalan-jalan, menandai salah satu kegagalan intelijen terbesar dalam sejarah Israel selama 75 tahun. Israel, yang dikenal sebagai negara yang selalu siaga dan waspada, nampaknya mengalami ketidaksiapan, mungkin dipicu oleh konflik politik di dalam negeri.
Saat melihat situasi di lapangan, terlihat banyak tentara Israel yang syok. Negara ini berada dalam kabut perang dan keberhasilan operasi Hamas tidak hanya bergantung pada unsur kejutan, tetapi juga pada manuver gabungan. Serangan tersebut mencakup serangan darat, serangan laut, dan serangan udara. Data sementara menunjukkan bahwa selain banyaknya korban dari pihak Israel, Hamas juga berhasil mengalahkan dan menangkap berbagai peralatan berat, termasuk tank tempur utama Merkava MK4 dan lebih dari 15 kendaraan tempur lainnya.
Israel dikenal mengandalkan teknologi untuk mengantisipasi dan menetralisir ancaman, tetapi nampaknya ada masalah dalam antisipasi dan analisis skenario yang diharapkan oleh intelijen. Mereka tidak menduga serangan sebesar ini dari selatan yang sangat massif dan sporadis. Operasi Hamas ini terjadi saat Israel menghadapi krisis politik dan kelembagaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta krisis identitas di masyarakat yang memecah belah dan terpolarisasi secara besar-besaran.
Serangan yang dilakukan sehari setelah peringatan 50 tahun perang Yom Kippur menunjukkan tekad Hamas untuk mengikuti jejak koalisi Arab baik secara simbolis maupun ideologis. Serangan ini juga memperlihatkan taktik baru yang mencerminkan perang di Ukraina. Keberhasilan Hamas dalam melakukan serangan ini kemungkinan besar bisa menginspirasi Hizbullah di Lebanon untuk membuka front di utara.
Peristiwa luar biasa ini juga membuat warga Israel bertanya-tanya di mana IDF, di mana polisi, dan di mana keamanan. Israel memiliki salah satu jaringan intelijen paling canggih di Timur Tengah, namun kemampuan Hamas untuk melakukan serangan terkoordinasi menunjukkan bahwa Israel mungkin terkejut.
Pemerintah Israel menyatakan bahwa penyelidikan besar-besaran sedang dilakukan mengenai bagaimana intelijen Israel gagal mengantisipasi serangan tersebut. Wartawan dan analis menilai peristiwa ini sebagai kegagalan intelijen terburuk sejak perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Dengan ratusan warga Israel terbunuh dan ribuan lainnya terluka, Hamas berhasil melakukan penetrasi ke wilayah Israel dan menangkap sejumlah besar tentara IDF dan warga sipil. Hal ini merupakan tindakan perang hybrid yang canggih dan brutal.
Menghadapi situasi yang semakin memanas, Israel menjanjikan tanggapan luar biasa, dengan operasi darat sebagai salah satu opsi. Namun, operasi darat kemungkinan akan sangat kompleks mengingat mobilitas tinggi yang dimiliki Hamas.
Apakah serangan ini akan memicu gejolak besar di Timur Tengah dan menyulut konflik lebih besar, ataukah ini hanya strategi politik Israel untuk mengalihkan perhatian dari krisis politik dalam negeri dan memberi alasan untuk melancarkan aksi militer lebih besar, masih menjadi pertanyaan besar. Tetapi yang pasti, krisis ini menghadirkan tantangan besar bagi Israel dan seluruh kawasan.
[ ا MH ]