|
Bea Cukai Sulbagsel menerima kunjungan silaturahmi Ketua Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) |
Makassar,
AlifMH.info - Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi
Bagian Selatan, siang jelang sore, menerima kunjungan silaturahmi Ketua Balai
Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM), Hardaningsih, yang baru menjabat di
kota Makassar selama dua bulan. Rabu, 17 Februari 2021.
Rombongan diterima dengan baik oleh Parjiya, diruangan pribadi nya,
ditemani beberapa pejabat beacukai yang
berkesempatan ikut hadir. Kunjungan kali ini merupakan kunjungan silaturahmi dan koordinasi
terkait Implementasi Sistem Pembinaan dan Pengawasan Obat dan Makanan di
wilayah Sulawesi Selatan termasuk beberapa daerah daerah yang terindikasi
terdapat resiko tinggi penyalahgunaan obat , makanan serta turunannya.
Kegiatan komunikasi langsung yang ketat menerapkan
protokol Kesehatan ini dianggap menjadi salah satu langkah yang sangat efektif
antara BB POM bersama dengan Bea Cukai dan beberapa instansi lainnya guna
mencari solusi yang efektif , salah satunya dalam usaha memutus mata rantai
distribusi atas barang barang Impor yang masuk ke wilayah Sulawesi Selatan namun
belum teregistrasi pada BBPOM.
|
Ibu Hardaningsih dan Pak Parjiya |
"Permasalahan kompleks yang terjadi selama ini
memang tidak bisa diselesaikan dengan sendiri- sendiri, perlu sinergi dan
kalaborasi bersama untuk membasmi kasus-kasus di perbatasan misalnya di
Parepare, walaupun sebenarnya bukan pelabuhan tujuan utama melainkan barang
angkut dari Nunukan" Jelas Parjiya.
Lebih lanjut dijelaskan Kepala BB POM bahwa di
Sulawesi Selatan ini memang begitu banyak produk Impor, yang status
legalitasnya masih dipertanyakan, beredar. "Layaknya untuk meminimalisir
hal ini agar tidak banyak terjadi , perlu ada usaha edukasi kepada masyarakat
untuk lebih mengunggulkan produk dalam negeri," ujar Hardaningsih. “
Padahal dengan Otomasi yang diterapkan pada instansi kami, proses perijinan tidak terlalu lama, baik
dari sisi pendaftaran ataupun perijinan lainnya . Bahkan di BB POM sendiri,
juga ada beberapa kelonggaran terhadap
regulasi BBPOM (termasuk obat tradisional) guna mengatasi pandemi yang masih
kita hadapi “ tambahnya.
Pembahasan juga menyentuh sisi pengawasan, rencana
sinergi kedepan serta penekanan dari Beacukai Sulawesi Bagian Selatan untuk
siap mendukung segala bentuk penegakan hukum yang akan diterapkan oleh BB POM.
“Kita sebagai instansi pemerintah, memang harus terus menyamakan pola pikir bahwa
kehadiran instansi pemerintah ada untuk memberikan solusi, bukan menjadi
pencetus permasalahan baru, terlebih bangs ini masih berjibaku bersama
menghadapi pandemic yang entah kapan akan berakhir” tegas Parjiya, yang
disambut dengan anggukan pertanda setuju.
Dari pertemuan ini memang perlu adanya peningkatan
kinerja dari dua intansi, dan semoga dari langkah awal baik ini, keduanya siap
meramu program apa saja yang dianggap layak untuk disinergikan. Kepala BPOM
Makassar pun menyampaikan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Bea Cukai
dan stakeholder lainnya khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam
membenahi peredaran barang impor legal yang selama ini masih terjadi, khususnya
obat dan makanan.
[ ا MF ]