|
Abu Dole Wakafkan Air Bersih Bagi SMPN 15 Kota Bima |
Kota Bima, AlifMH.info - Kepala SMP Negeri 15 Kota Bima Abdi, S.Pd. sejak ditugaskan oleh Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE (HML) mulai 30 Januari 2020. Menurutnya yang menjadi kendala utama disekolahnya yang berdomisili di Kelurahan Oi Fo'o Kecamatan RasanaE Timur ini, yakni minimnya kebutuhan air bersih, apalagi jika sudah mulai datang musim kemarau, namun hal itu, bukan tidak beralasan sekolah yang letaknya diapit oleh gunung.
Ketika pertama mulai tugas hadapkan dengan air bor yang jaraknya dengan sekolah sekitar 10 Meter dan terhantam arus banjir besar sehingga mengalami kerusakan pipa (patah) dan ditambah lagi lumpur yang masuk dalam pipa tersebut. Sebagai pilihan air bersih pihaknya menggunakan air bor di depan sekolah oleh Kepsek terdahulu yang memang untuk kebutuhan musim hujan, ujar pak Abdi, S. Pd pada Tupa News Senin (28/03/2023) pagi.
Kata mantan guru SMPN 1 Kota Bima yang mengajar disekolah favorit itu, hingga selama 19 tahun lamanya ini mengatakan, ketika masuk mulai musim kemarau, maka solusi air bersih terpakasa beli air tiap 3 hari pakai tandam selama masuk musim hujan atau sekitar 6 bulan.
Selanjutnya, sejak Juli 2021 Kepsek Abdi fokus memprogramkan air bersih dengan mengundang Komite Sekolah sebagai mitra dan perwakilan orang tua untuk mengantisipasi kekurangan air bersih tersebut. Alhasilnya, program itu diterima baik oleh orang tua karena itu merupakan kebutuhan utama. "Atas dasar kesepakatan maka diputuskan menggali sumur di tempat bekas bor itu, pasalnya hanya itu satu-satunya sumber air bersih di tempat itu (sekitar sekolah)," bebernya.
Akhirnya, Komite Sekolah menggelar rapat dengan orang tua siswa. Hasilnya, disetujui untuk dilakukan penggalian sumur dan didalam galian itu dipasang gorong-gorong lalu masukan pipa dan ditutupi. "Alhamdulillah sudah bershasil air bersih digunakan dengan menghabiskan dana Rp 12 Juta-an dari sumbangan guru-guru serta subsidi silang dari Dana BOS sekolah ini," urainya.
Namun ketika datang musim hujan pertama besar pada bulan November Tahun 2021 lalu, dan akhirnya banjir dan menghantam pipa dan masuk lumut lumpur di sela gorong-gorong air mesin sanyo dan tidak bisa menyedot lagi air. 'Sekolahpun saat itu selama 5 hari menyedot/mengeluarkan lumut melalui mesin besar dengan sewa tenaga profesional, pun tidak membuatkan hasil. Selama itu pula sekolah kewalahan mendapat air bersih untuk kebutuhan di kamar kecil (WC) dan berwudhu sholat Dhuhur berjamah, terkendala karena tidak ada air. Baru bisa ada air sekitar akhir Januari 2022 ini sambil menunggu air hujan dengan di bor pipa alternatif," lagi-lagi jelas Abdi.
Mengingat air bersih merupakan kebutuhan utama, melalui hasil rapat internal guru-guru memutuskan tidak dilanjutkan lagi sumur yang pernah digali, mengingat tetap banjir tiap tahun dan sekolah ajukan kembali program lagi air bersih namun tempatnya yang aman dari banjir dan ada airnya sekitar 250 Meter dari sekolah tepatnya di Mushollah di Inpres (sekolah dasar) yang juga dekat dengan warga.
Melalui keputusan itu, kepsek merapatkan kembali dengan Komite Sekolah mengajukan lagi pengadaan air bersih, pun di setujui. Komite pimpin rapat dengan orang tua siswa yang hadir sekitar 90 Porsen, kebetulan rapat itu bertepatan dengan hari pembagian PIP bagi 123 orang siswa, dari data yang keluar namanya keseluruhan disekolah itu, dari 166 siswa. "Melalui momen itu komite menyampaikan program sekolah lengkap dengan RAB yang diajukan oleh sekolah sesuai kebutuhan sekolah dan disetujui oleh seluruh orang tua siswa menyumbang melalui komite.
kata Abdi, Ketua Komite Usman Samiun, Sekertaris Abdul Hamid dan Bendahara Syahrir yang memimpin rapat bersama orang tua menyepakati setelah di kasih anggaran sesuai jumlah hak anak, anak dan orang tua-pun memberikan sumbangan pada panitia PIP atas persetujuan komite.
Mengingat sudah ada dana sumbangan dari orang tua, Kepsek Abdi bersama penjaga sekolah Ardiansya lanjutkan berkomunikasi secara intens dengan tokoh masyarakat (Toma), H. Abdullah. Sehari setelah ketemu dengan Abu Tua Dole, tepat Sabtu 26 Maret 2022, Abu Dole (sapaan akrab H. Abdullah, red) datang ke sekolah mendengar cerita susahnya sekolah usaha air bersih, Abu Dole menyampaikan isi hatinya sebagai pribadi dan tokoh agama (Toga) mengikhlaskan (wakafkan) air yang pernah dirinya bor untuk kebutuhan sekolah (SMPN 15 Kota Bima) selama-lamanya sampai kiamat datang, ungkapkan Abu Dole di depan Wakasek Sri Maryani, SE dan guru-guru lainnya yang dikutip Abdi pada wartawan ini.
Mendengar kabar baik dari Toma dan Toga dengan terharu dan kebahagian kami sangat berterimakasih sekali. Mudahan-mudahan air yang mengalir menjadi amal kebaikan saya yang saat ini keaadaan lagi terganggu kesehatannya dalam bahasa Bima beliau. Melihat keadaan Abu Tua yang sakit-sakitan, Kepsek menyatakan siap dan terima kasih Abu Dole (bahasa Bima) sapaan akrabnya untuk berikan ganti rugi pipanya dan untuk berobat sebanyak Rp 1,5 Juta. Abu tua-pun merasa bersyukur atas bantuan dari sekolah dan ucapan terim kasih. Selanjutnya untuk memperkuat manajemen administrasi Kepsek memerintahkan pada Kepala Tata Usaha (KTU) setempat untuk membuat surat berita acara sebagai bukti wakafnya Abu Dole kepada sekolah yang disaksikan oleh anak-anaknya, Ketua RT, RW, dan Lurah serta Komite Sekolah.
Insya Allah mulai hari Kamis (31/03/2022) pihak sekolah akan memulai kerjakan penggalian tanah untuk pemasangan pipa, selanjutnya akan di pasang lagi kabel standar PLN yang warna hitam sejauh 250 Meter dan pasang mesin merek Sanyo berkapasitas besar untuk bisa mengalirkan air di sekolah, dan selanjutnya akan ditarik lagi menggunakan mesin yang sama (sanyo) berkapasitas kecil untuk mengaliri ke tandom. Semua mekanismenya melalui keputusan bersama dengan komite bahwa yang mengerjakan adalah pihak sekolah.
Semoga dengan wakafnya Abu Dole bor air bersih ini sekolah tidak lagi susah dengar kebutuhan air bersih. Semua itu atas komunikasi dan kolaborasi dengan warga bisa terwujud, tutup Pak Abdi ini.
[ ا R ]