Alif MH - Info

Friday, March 28, 2025

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi

 

Kualitas Air di Sekitar Kita: Cerminan Kesehatan Lingkungan dan Masa Depan Generasi
Gambar salah satu sungai kecil di Indonesia

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengajak masyarakat untuk menilik kembali kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. "Seberapa bagus kualitas air di sekitar kamu? Apakah air yang kamu pakai hari ini masih aman dan layak digunakan?" tanyanya, menempatkan pertanyaan tersebut sebagai refleksi kritis terhadap kelangsungan hidup lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Fatrian mengisahkan pengalamannya ketika pernah berdiri di tepi sungai yang dahulu menjadi sumber kehidupan warga. Kini, sungai tersebut telah berubah drastis—warnanya coklat gelap dan dipenuhi limbah, sehingga anak-anak tidak lagi bisa bermain di tepi air seperti dulu. Kondisi ini semakin diperparah oleh data resmi yang menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Air (IKA) nasional tahun 2023 hanya mencapai 54,59, belum mencapai target minimal yang ditetapkan sebesar 55,40. Bagi Fatrian, angka tersebut bukanlah sekadar statistik, melainkan cerminan nyata tentang kondisi kesehatan lingkungan dan penentu masa depan bangsa.

Dalam refleksi pribadinya, Fatrian menyampaikan tiga pelajaran penting yang perlu menjadi landasan tindakan bersama. Pertama, ia menekankan bahwa kesadaran merupakan titik awal perubahan. Tanpa mengetahui kondisi air di sekitar, masyarakat sulit untuk benar-benar peduli terhadap pelestarian lingkungan. Kedua, aksi kecil yang dilakukan setiap individu memiliki dampak besar, dimulai dari mengurangi limbah di rumah, memberikan edukasi kepada keluarga, hingga mendukung kebijakan yang berbasis sains. Ketiga, kolaborasi di antara pemerintah, sektor bisnis, dan warga sangat esensial dalam mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya terkait kualitas air.

Menjelang bulan Ramadan, Fatrian mengajak masyarakat untuk merenungkan warisan yang ingin dibangun bagi Indonesia Emas 2045. "Air bersih adalah hak dasar, bukan sekadar privilese," tegasnya, sekaligus menantang setiap individu untuk secara aktif mengecek dan melaporkan kondisi kualitas air di lingkungan mereka. Baginya, gerakan menuju keberlanjutan air (Water Sustainability) adalah tanggung jawab bersama yang tidak bisa dianggap enteng.

ا MH ] 

Wednesday, March 26, 2025

Frogs Indonesia Gelar Pelatihan Dasar K3 untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja

 

Frogs Indonesia Gelar Pelatihan Dasar K3 untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja
Dokumentasi Pelaksanaan Pelatihan Dasar K3 di Frogs Indonesia

Yogyakarta, AlifMH.info — Frogs Indonesia sukses menyelenggarakan Pelatihan Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Selasa, 26 Maret 2025. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 11.30 WIB di kantor pusat Frogs Indonesia dan diikuti oleh seluruh perwakilan dari setiap departemen dan divisi. Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk menanamkan budaya keselamatan kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi seluruh karyawan.

Pelatihan dasar K3 ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman karyawan mengenai prinsip-prinsip dasar keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk identifikasi potensi bahaya, pengendalian risiko, serta tanggap darurat di lingkungan kerja. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Mu'amar Fadlil, M.T., CEH, seorang ahli dalam bidang sistem manajemen mutu terintegrasi K3L dan keamanan informasi. Dalam sesi pelatihan, peserta diberikan pembekalan seputar peran dan tanggung jawab setiap individu dalam menjaga keselamatan diri dan rekan kerja, serta pentingnya penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam aktivitas sehari-hari.

Manajemen Frogs Indonesia Feri Ferdiansyah selaku Human Resources Departemen Frogs Indonesia menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis perusahaan dalam menciptakan tempat kerja yang bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif di kalangan karyawan akan pentingnya budaya K3 sebagai bagian dari nilai perusahaan.

Sebagai pelopor industri manufaktur drone di Indonesia dan Asia Tenggara, Frogs Indonesia terus menempatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam seluruh lini produksinya. Perusahaan yang berbasis di Yogyakarta ini telah menghasilkan berbagai jenis drone inovatif, seperti Passenger Drone, Sprayer Drone, Surveillance Drone, hingga Cargo Drone.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Frogs Indonesia kembali menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas operasional yang tidak hanya unggul secara teknologi, tetapi juga berlandaskan pada kepedulian terhadap keselamatan dan kesehatan sumber daya manusia.

ا MH ] 

Sunday, March 23, 2025

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri
Poster Pelatihan Taalenta: Dokumentasi kegiatan pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas

Yogyakarta, AlifMH.info — Taalenta Inteksia sukses menyelenggarakan pelatihan “Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas (Confined Space)” pada Sabtu (22/3/2025). Kegiatan ini diikuti puluhan peserta dari berbagai sektor industri dan pertambangan yang berpotensi terpapar bahaya gas Hidrogen Sulfida (H2S).

Dalam pelatihan berdurasi enam jam tersebut, instruktur Mu’amar Fadlil, M.T., CEH menjelaskan karakteristik dan risiko H2S, mulai dari sifat fisik dan kimianya hingga dampak kesehatan yang ditimbulkan. Ia juga menekankan pentingnya penggunaan alat pelindung diri (APD), seperti respirator jenis air purifying dan air supplying, serta prosedur keselamatan kerja di ruang terbatas yang rawan kekurangan oksigen atau akumulasi gas beracun.

Taalenta Gelar Pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas: Kunci Peningkatan Protokol K3 di Sektor Industri
Dokumentasi kegiatan pelatihan Penanganan Gas H2S & Pekerjaan di Ruang Terbatas

Selain itu, peserta mendapat penjelasan mengenai teknik pemantauan kadar H2S melalui alat deteksi gas, baik yang bersifat tetap (fixed detector), portabel, maupun detektor pribadi (personal detector). Proses uji udara (gas test) sebelum memasuki ruang terbatas juga menjadi sorotan utama, termasuk tata cara penerapan lockout-tagout (LoTo) dan pengurusan dokumen Permit to Work (PTW) agar pekerjaan di area berisiko dapat terlaksana dengan aman.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan studi kasus, prosedur tanggap darurat serta pertolongan pertama (first aid) pada korban paparan H2S. Dengan pembekalan ini, diharapkan seluruh peserta mampu mengimplementasikan langkah-langkah keselamatan yang tepat, meminimalkan risiko kecelakaan kerja, dan memastikan kelancaran operasional di lingkungan industri masing-masing.

ا MH ] 

Friday, March 21, 2025

PFAS di Indonesia: Ancaman "Forever Chemicals" Terhadap Kesehatan Masyarakat

 

PFAS di Indonesia: Ancaman "Forever Chemicals" Terhadap Kesehatan Masyarakat
Identified PFAS Sources

Jakarta, AlifMH.info — Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater dan Water Collaborator, mengungkapkan kekhawatiran mendalam atas keberadaan PFAS (Per- and Polyfluoroalkyl Substances), bahan kimia yang dikenal sebagai “Forever Chemicals” karena ketahanannya yang hampir tidak terurai di lingkungan. Menurut Fatrian, PFAS banyak digunakan dalam produk tahan air, minyak, dan panas, seperti pakaian anti air, peralatan masak anti lengket, dan kemasan makanan, sehingga paparan terhadapnya menjadi semakin luas.

Data di Indonesia menunjukkan bahwa 62% sampel produk, khususnya pada kategori pakaian tahan air, mengandung PFAS dalam jumlah tinggi. Selain itu, tingkat PFOS dalam air susu ibu (ASI) di Indonesia ditemukan empat kali lipat lebih tinggi dari batas aman yang ditetapkan untuk air minum. PFAS yang tidak terurai ini tidak hanya mencemari air dan tanah, tetapi juga masuk ke dalam rantai makanan, meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Fatrian, dampak negatif dari paparan PFAS sangatlah serius. Penelitian mengaitkan keberadaan PFAS dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker ginjal dan testis, serta gangguan pada sistem imun yang dapat menurunkan respons tubuh terhadap vaksin dan penyakit. Lebih jauh, paparan bahan kimia tersebut juga berdampak buruk pada perkembangan anak, berkontribusi terhadap berat lahir rendah dan gangguan tumbuh kembang.

Di tengah kondisi ini, Fatrian menyerukan agar masyarakat dan pemangku kepentingan segera mengambil tindakan. "Kita harus menekan penggunaan produk yang mengandung PFAS dengan memilih alternatif ramah lingkungan, serta mendorong regulasi yang lebih ketat di Indonesia untuk menetapkan standar keamanan produk sehari-hari," ujarnya. Fatrian juga mengimbau agar pemerintah dan sektor swasta aktif memantau serta menjamin keamanan sumber air dan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat.

Dalam pandangannya, kesadaran masyarakat merupakan langkah awal yang krusial. “Sudah saatnya kita mulai mempertimbangkan apa yang kita konsumsi dan bagaimana produk-produk yang ada di pasar dapat mempengaruhi kesehatan kita dalam jangka panjang,” tegas Fatrian. Ia menutup dengan ajakan untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan generasi mendatang, karena penanganan PFAS bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga soal keselamatan hidup.

ا MH ] 

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas

 

Menuju Akses Air Berkelanjutan 2045: Mimpi Nyata untuk Indonesia Emas
Sumber Photo: KemenPU

Jakarta, AlifMH.info — Indonesia menargetkan capaian ambisius dalam pembangunan nasional jangka panjang: memastikan 100% masyarakat memiliki akses terhadap air minum yang aman dan 70% penduduk memiliki akses sanitasi layak pada tahun 2045. Target ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, yang juga menjadi bagian penting dari visi Indonesia Emas 2045.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, seorang Water Collaborator sekaligus Co-Founder Nusawater, menegaskan bahwa target ini bukan sekadar angan-angan, melainkan tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. “Kita harus membayangkan sebuah Indonesia di mana akses terhadap air minum bukan lagi privilese, tetapi menjadi hak dasar yang dijamin untuk seluruh warga negara,” ujar Fatrian.

Menurutnya, saat ini banyak daerah di Indonesia masih menghadapi krisis air bersih dan belum memiliki sistem sanitasi yang memadai. Jika tidak segera dibenahi, permasalahan ini akan menjadi tantangan besar di masa depan—baik bagi lingkungan, kesehatan publik, maupun stabilitas sosial.

Pemerintah sendiri telah menyusun strategi menyeluruh untuk mewujudkan target tersebut, antara lain:

  • Penyediaan 100% akses air minum perpipaan untuk wilayah perkotaan,

  • Peningkatan sistem sanitasi aman hingga 70%,

  • Transformasi infrastruktur air yang berbasis teknologi dan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),

  • Serta pembukaan peluang bagi pembiayaan inovatif dan investasi swasta di sektor air.

Fatrian juga menyoroti pentingnya belajar dari praktik internasional. Ia mencontohkan Spanyol yang sukses menjalankan konsep EcoFactory, yakni fasilitas pengolahan air limbah yang mampu mendaur ulang 100% air limbah menjadi air yang dapat digunakan kembali. Sementara itu, Singapura telah membuktikan efektivitas teknologi NEWater—mampu mengolah air limbah menjadi air minum layak konsumsi.

“Visi besar ini tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kita bisa mulai dari langkah sederhana seperti efisiensi penggunaan air, mendukung kebijakan yang pro-lingkungan, serta mendorong kolaborasi erat antara industri dan pemerintah,” tambahnya.

Fatrian mengajak semua pihak untuk menjadikan momentum ini sebagai gerakan nasional. “Mimpi 2045 itu nyata, jika kita bergerak dari sekarang. Jangan tunggu nanti. Kita semua punya peran dalam mencapainya.”

ا MH ] 

GPI Secara Nasional Nyatakan Dukungan Penuh atas Disahkannya Revisi UU TNI Nomor 34/2024

GPI Secara Nasional Nyatakan Dukungan Penuh atas Disahkannya Revisi UU TNI Nomor 34/2024
KHOIRUL AMIN, SH., MH. selaku Ketua Umum atau Ketua Formatur GPI

Jakarta, AlifMH.info — Dalam rapat koordinasi daring yang dilaksanakan pada Kamis malam (20/03/2025) secara se-Indonesia, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI) menyatakan dukungan penuh terhadap disahkannya Revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2024 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi Undang-Undang TNI.

Rapat yang membahas dinamika pro dan kontra terhadap RUU TNI tersebut menghasilkan kesepakatan bersama bahwa revisi undang-undang ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat institusi pertahanan bangsa. "Kami GPI secara nasional mendukung disahkannya revisi UU TNI sebagai wujud komitmen terhadap keamanan dan kedaulatan negara," ujar pernyataan yang dikeluarkan pimpinan GPI KHOIRUL AMIN, SH., MH.

Lebih lanjut, Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam periode 2025-2028 menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Pimpinan Wilayah dan Pimpinan Daerah di seluruh Indonesia agar pada hari Senin (24/03/2025) melakukan silaturahim secara bersama-sama ke Kodim, Kodam, dan Mabes TNI sesuai dengan tingkatannya masing-masing. Pertemuan ini diadakan dalam rangka diskusi serta penyerahan pernyataan sikap dukungan GPI terhadap UU TNI yang baru saja disahkan.

Pernyataan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya untuk memperkokoh sinergi antara TNI dan masyarakat, sebagaimana tercermin dalam semboyan "TNI KUAT BERSAMA RAKYAT, NEGARA HEBAT."

ا MH ] 

Thursday, March 20, 2025

Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Inovasi dan Masa Depan Pengelolaan Air di Indonesia

 

Kolaborasi Lintas Sektor: Kunci Inovasi dan Masa Depan Pengelolaan Air di Indonesia
Studi kasus C40 di Kota Semarang

Jakarta, AlifMH.info — Tantangan dalam pengelolaan air bersih tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menciptakan inovasi yang berdampak dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan oleh Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, Co-Founder Nusawater sekaligus Water Collaborator, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi krisis air di Indonesia.

Menurut Fatrian, sejumlah negara telah berhasil membuktikan bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghasilkan solusi konkret terhadap tantangan air. Ia mencontohkan model Triple Helix di Murcia, Spanyol, yang menyatukan universitas, industri, dan pemerintah untuk menjawab persoalan kelangkaan air melalui pendekatan inovatif.

Di Irlandia, inisiatif WaterMARKE berhasil meningkatkan kualitas air sungai dengan melibatkan petani lokal, program pemerintah, serta pakar pertanian. Belanda juga menjadi contoh unggul dengan Wetsus, sebuah pusat riset yang menggandeng lebih dari 100 perusahaan dan 20 institusi pendidikan tinggi untuk mengembangkan teknologi air terbaru demi menjawab persoalan air global.

"Indonesia memiliki potensi besar dalam menerapkan pendekatan serupa," ujar Fatrian. Ia menyoroti pentingnya pengelolaan air terpadu yang melibatkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, khususnya untuk meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di wilayah pedesaan.

Studi kasus C40 di Kota Semarang juga menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dapat menghasilkan dampak positif dalam upaya mitigasi risiko iklim dan ketahanan air perkotaan. “Pendekatan multipihak seperti ini bukan hanya mempercepat inovasi, tapi juga meningkatkan akuntabilitas dan keberlanjutan program,” tambah Fatrian.

Fatrian menegaskan bahwa kolaborasi bukan sekadar kerja sama, melainkan proses menciptakan nilai bersama untuk menjawab tantangan yang kompleks. "Ketika kita berbicara soal masa depan air, kita tidak bisa bekerja dalam silo. Butuh komitmen kolektif untuk melahirkan inovasi yang menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian sumber daya air," tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk menjadikan kolaborasi sebagai budaya kerja dalam merancang solusi air yang inklusif dan berkelanjutan. “Bergandengan tangan adalah cara terbaik kita untuk memastikan masa depan yang lebih aman dan layak bagi generasi mendatang.”

ا MH ] 

Wednesday, March 19, 2025

Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir: Solusi Sementara atau Ancaman Ekologis?

 

Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir: Solusi Sementara atau Ancaman Ekologis?
Poster Teknologi Modifikasi Cuaca by bmkg.go.id

Jakarta, AlifMH.info — Pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kian marak digunakan sebagai upaya mitigasi banjir di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di Jakarta. Teknologi yang bekerja dengan menyemai zat tertentu, seperti garam (NaCl), ke dalam awan untuk mempercepat hujan di lokasi yang dianggap aman ini dinilai mampu mengurangi curah hujan dan mengalihkan potensi banjir dari kawasan rawan. Namun, sejumlah ahli mempertanyakan efektivitas jangka panjang teknologi ini.

Fatrian Rubiansyah Rusydy, S.T., MBA, PMP, yang merupakan Co-Founder Nusawater sekaligus seorang Water Collaborator, menyampaikan pandangan kritisnya terhadap tren penggunaan TMC yang semakin meningkat. Menurutnya, meskipun data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa TMC mampu menurunkan curah hujan hingga 67 persen di beberapa wilayah, hal ini belum tentu menjawab akar persoalan banjir perkotaan.

“Teknologi ini memang bisa mengurangi curah hujan sementara, tapi selama sistem drainase dan tata kelola air kita tidak dibenahi, banjir akan tetap terjadi,” ujar Fatrian.

Ia mencontohkan pelaksanaan TMC di Jakarta pada awal tahun 2025 yang berhasil menurunkan intensitas hujan sebesar 35 persen dalam 24 jam pertama. Namun, ia mengingatkan bahwa efektivitas TMC sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur kota. Tanpa sistem drainase yang optimal, hujan dalam intensitas sedang sekalipun tetap dapat menyebabkan genangan.

Fatrian juga membandingkan penerapan TMC di beberapa wilayah dan negara lain. Di Kalimantan, teknologi ini sempat digunakan untuk meredam kebakaran hutan dengan meningkatkan curah hujan hingga 40 persen. Namun, tanpa upaya reboisasi dan restorasi hutan yang berkelanjutan, dampaknya bersifat sementara. Sementara di China, modifikasi cuaca digunakan dalam skala besar untuk mendukung sektor pertanian, dan di Uni Emirat Arab, metode “elektrifikasi awan” diklaim mampu menambah curah hujan hingga 30 persen. Ironisnya, di beberapa kota UEA, hujan buatan justru memicu banjir yang tak terduga.

“Setiap wilayah memiliki tantangannya masing-masing. Kita tidak bisa serta-merta meniru pendekatan negara lain tanpa mempertimbangkan kondisi geografis, iklim, dan kapasitas infrastruktur kita sendiri,” jelas Fatrian.

Ia juga menggarisbawahi risiko jangka panjang dari penggunaan TMC secara masif. Di antaranya adalah terganggunya pola hujan alami, potensi kekeringan lokal di wilayah lain, serta dampak ekologis yang masih belum sepenuhnya teridentifikasi oleh sains.

Oleh karena itu, Fatrian mendorong agar TMC tidak dijadikan solusi utama dalam pengendalian banjir. Ia menyarankan agar pemerintah dan pemangku kepentingan lebih fokus pada perbaikan sistem pengelolaan lingkungan dan infrastruktur air secara menyeluruh.

“Normalisasi sungai harus dijalankan secara tuntas, bukan hanya menjadi wacana. Kita juga perlu membangun lebih banyak waduk dan polder seperti di Pluit atau Kampung Melayu. Selain itu, pengelolaan sampah dan sistem drainase harus diperbaiki agar air hujan bisa mengalir dengan baik. Tak kalah penting, pengaturan penggunaan air tanah harus diperketat karena penurunan muka tanah di Jakarta memperparah dampak banjir,” paparnya.

Fatrian menutup pandangannya dengan menegaskan bahwa masalah banjir tidak bisa hanya diselesaikan dengan “mengendalikan hujan”. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana masyarakat dan pemerintah mengelola lingkungan dan tata kota secara berkelanjutan.

“Apakah kita ingin terus mengandalkan hujan buatan, atau mulai memperbaiki kota dan lingkungan kita sendiri? Ini adalah pilihan strategis yang harus kita ambil sekarang,” pungkasnya.

ا MH ] 

Saturday, March 15, 2025

Frogs Indonesia Sukses Gelar Pelatihan Awareness Sistem Manajemen QHSE Berbasis ISO 9001, 14001, dan 45001

Frogs Indonesia Sukses Gelar Pelatihan Awareness Sistem Manajemen QHSE Berbasis ISO 9001, 14001, dan 45001
Dokumentasi Pelatihan Internal Awareness ISO 9001:2015, 14001:2015 dan 45001:2018 di Frogs Indonesia

Yogyakarta, AlifMH.info — Frogs Indonesia telah sukses menyelenggarakan Pelatihan Internal "Awareness Sistem Manajemen Mutu Terintegrasi K3 dan Lingkungan (QHSE) Berbasis ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan ISO 45001:2018" kepada seluruh karyawan perwakilan dari setiap departemen. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas sistem manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, serta perlindungan lingkungan di lingkungan kerja.

Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 14 Maret 2025, mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Mu'amar Fadlil, M.T., CEH, seorang ahli dalam bidang sistem manajemen mutu terintegrasi K3L dan keamanan informasi. Dengan pengalaman dan keahliannya, beliau memberikan wawasan mendalam mengenai penerapan sistem manajemen mutu terintegrasi K3L berbasis standar ISO.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan mengenai standar internasional dalam pengelolaan mutu, keselamatan, dan lingkungan. Dengan penerapan sistem manajemen terintegrasi yang berbasis ISO, Frogs Indonesia berharap dapat menciptakan budaya kerja yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Sebagai perusahaan manufaktur drone terkemuka di Indonesia, Frogs Indonesia selalu menekankan pentingnya inovasi dan kepatuhan terhadap standar industri global. Dalam sesi pelatihan, para peserta mendapatkan pemahaman mendalam mengenai prinsip-prinsip utama dari ISO 9001:2015 yang berfokus pada manajemen mutu, ISO 14001:2015 yang berkaitan dengan sistem manajemen lingkungan, serta ISO 45001:2018 yang menitikberatkan pada kesehatan dan keselamatan kerja.

“Pelatihan ini menjadi langkah penting dalam memastikan seluruh karyawan memahami dan mampu menerapkan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan kerja, serta lingkungan di setiap aspek operasional perusahaan. Kami percaya bahwa dengan komitmen bersama, Frogs Indonesia dapat terus berkembang sebagai industri drone yang inovatif, unggul, dan berkelanjutan,” ujar perwakilan manajemen Feri Ferdiansyah selaku Human Resources Departemen Frogs Indonesia.

Frogs Indonesia, yang didirikan oleh UMG pada tahun 2017, telah menjadi pionir dalam industri drone di Asia Tenggara. Berbasis di Yogyakarta, perusahaan ini telah berhasil mengembangkan berbagai jenis drone untuk kebutuhan komersial, termasuk Passenger Drone 282, drone penumpang pertama di Indonesia. Selain itu, Frogs Indonesia juga terus mengembangkan produk inovatif lainnya seperti Sprayer Drone, Surveillance Drone, dan Cargo Drone.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Frogs Indonesia semakin meneguhkan komitmennya dalam menghadirkan produk dan layanan yang berkualitas tinggi serta sesuai dengan standar internasional. Pelatihan ini juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin dalam industri drone di Indonesia dan Asia Tenggara.

ا MH ]

Sunday, March 2, 2025

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja
Poster Pelatihan Taalenta: Kelas Digitalisasi Pelaporan K3 (Batch 2)

Yogyakarta, AlifMH.info — Di era digital, sistem pelaporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) mengalami transformasi signifikan melalui penerapan teknologi. Taalenta, sebuah startup edukasi berbasis teknologi, kembali menghadirkan pelatihan bertajuk "Kelas Digitalisasi Pelaporan K3" yang ditujukan bagi para profesional industri dan pertambangan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam proses pelaporan K3 dengan memanfaatkan berbagai platform digital.

Digitalisasi pelaporan K3 menjadi langkah strategis dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terorganisir. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan wawasan tentang penggunaan berbagai tools digital, termasuk Google Forms, Google Spreadsheet, serta platform berbasis cloud untuk meningkatkan efektivitas pelaporan. Dengan sistem digital, proses pencatatan dan analisis data menjadi lebih cepat, sehingga mempermudah identifikasi potensi bahaya di tempat kerja.

Pelatihan ini menghadirkan Mu’amar Fadlil, seorang profesional keselamatan kerja dan ahli sistem manajemen mutu dan K3L berbasis ISO serta CEH Certified, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pelatihan, Mu’amar Fadlil menegaskan bahwa digitalisasi bukan hanya sekadar mengubah format pelaporan dari manual ke digital, tetapi juga membangun ekosistem K3 yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

“Dengan digitalisasi, kita tidak hanya menciptakan pelaporan yang lebih efisien, tetapi juga membangun fondasi data yang kuat. Ke depan, data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengembangkan model kecerdasan buatan (AI) yang mampu memprediksi risiko keselamatan kerja dan memberikan rekomendasi strategis,” jelasnya.

Revolusi Digital Pelaporan K3: Taalenta Kembali Gelar Pelatihan Bersama Ahli Keselamatan Kerja
Dokumentasi Pelatihan Taalenta: Kelas Digitalisasi Pelaporan K3 (Batch 2)

Pelatihan ini menawarkan berbagai fasilitas unggulan, seperti modul pembelajaran, e-sertifikat, rekaman kelas, serta akses ke grup diskusi dan mentoring eksklusif. Selain itu, konsep “Pilih HTM-mu Sendiri” memungkinkan peserta untuk menentukan biaya pelatihan sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga membuka peluang lebih luas bagi berbagai kalangan untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat.

Sebelumnya, pelatihan Batch 1 telah sukses dilaksanakan dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Berbagai testimoni positif menyebutkan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan keterampilan praktis dalam meningkatkan efisiensi pelaporan K3 di perusahaan mereka. Dengan keberhasilan ini, Taalenta terus berkomitmen untuk menyelenggarakan pelatihan serupa guna mendukung transformasi digital di berbagai sektor industri.

Melalui inisiatif ini, Taalenta berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi teknologi dalam sistem K3 mereka, sehingga tercipta budaya kerja yang lebih aman, efisien, dan berbasis data.

ا MH ]

Tuesday, February 18, 2025

Universitas Sahid Sukses Gelar Environmental Festival 2025, Nusawater Hadir sebagai Narasumber

Universitas Sahid Sukses Gelar Environmental Festival 2025, Nusawater Hadir sebagai Narasumber
Foto Bersama Narasumber dan Panitia Kegiatan Engineering Fair Talkshow Enviromental Festival 2025 Universitas Sahid Jakarta 

Jakarta, AlifMH.info — Himpunan Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Sahid Jakarta, sukses menyelenggarakan Environmental Festival di Lobby Universitas Sahid. Acara yang berlangsung meriah ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif dan interaktif yang bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 17 Februari 2025 dimulai sejak pukul 07.00 WIB dengan registrasi peserta dan persiapan panitia. Setelah pembukaan oleh MC, acara diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ripal Abdul Rohman. Sambutan resmi kemudian diberikan oleh Rektor Universitas Sahid, Dekan Fakultas Teknik, Pembina HMPTL, serta Ketua Pelaksana Lutfya Shafya Putri, yang menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Puncak acara menghadirkan sesi Engineering Fair Talk Show yang mengusung tema lingkungan hidup dan inovasi teknologi berkelanjutan. Salah satu narasumber utama adalah Fatrian R. Rusydy, S.T., MBA, yang menjabat sebagai Head of Commercial - Sales NIRA di SUN Solutions, sekaligus CEO dan Founder Nusawater (www.nusawater.com). Dalam sesi tersebut, Fatrian R. Rusydy berbagi wawasan mengenai inovasi teknologi pengolahan air yang ramah lingkungan, serta peran sektor industri dalam mendukung konservasi sumber daya alam. Diskusi yang interaktif ini mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta, yang aktif mengajukan pertanyaan terkait solusi nyata dalam menghadapi tantangan lingkungan.

Selain sesi diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni seperti tari modern, serta presentasi produk dari PT. BIOFAL JAYA ABADI. Tidak hanya itu, kompetisi orasi lingkungan turut menjadi sorotan, di mana peserta menunjukkan kepiawaian mereka dalam menyampaikan gagasan inspiratif tentang isu-isu lingkungan global.

Sebagai bentuk apresiasi, sertifikat penghargaan diberikan kepada narasumber, moderator, serta para pemenang lomba orasi. Acara ditutup dengan laporan dari Ketua Umum HMPTL yang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, serta sesi foto bersama sebagai dokumentasi keberhasilan kegiatan ini.

Dengan suksesnya Environmental Festival 2025, diharapkan kesadaran lingkungan semakin meningkat dan memotivasi lebih banyak individu untuk berkontribusi dalam pelestarian alam. Universitas Sahid Jakarta dan Nusawater berkomitmen untuk terus mendorong inisiatif hijau guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.

ا MH ]

Sunday, February 16, 2025

Menjadi Pelopor Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 di Indonesia, Mu’amar Fadlil Bantu Industri Beradaptasi dengan Teknologi

 

Menjadi Pelopor Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 di Indonesia, Mu’amar Fadlil Bantu Industri Beradaptasi dengan Teknologi
Poster-poster Pelatihan Digitalisasi Pelaporan K3 by Mu'amar Fadlil

Jakarta, AlifMH.info — Digitalisasi dalam bidang Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L/HSE) terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu langkah inovatif dalam transformasi ini adalah digitalisasi pelaporan K3L/HSE berbasis open source, yang kini mulai diadopsi oleh berbagai industri di Indonesia. Mu’amar Fadlil, S.T., M.T., CEH, seorang praktisi K3L dan teknologi, menjadi pionir dalam menginisiasi pelatihan digitalisasi pelaporan K3L/HSE dengan menggunakan platform open source. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi dalam sistem pelaporan keselamatan kerja.

Selama beberapa bulan terakhir, Mu’amar Fadlil telah berbagi wawasan melalui serangkaian pelatihan yang diadakan bersama berbagai institusi pelatihan profesional. Beberapa momen penting dalam perjalanan ini antara lain pada 14 Desember 2024, di mana ia bersama PT. Dwitama Kreatif Asia - Training and Consulting membahas pembangunan sistem pelaporan inspeksi K3 yang efektif dan efisien. Kemudian, pada 18 Januari 2025, dalam rangka Bulan K3 Nasional, ia bekerja sama dengan Standart.id untuk mendalami implementasi sistem pelaporan digital berbasis open source. Selanjutnya, pada 25 Januari 2025, bersama PT Taalenta Digital Inteleksia, ia membahas strategi optimalisasi teknologi digital dalam sistem pelaporan K3 agar lebih adaptif dan berbasis data. Terakhir, pada 15 Februari 2025, bersama Midiatama Academy, ia membahas inovasi digitalisasi pelaporan K3 serta manfaatnya dalam meningkatkan keselamatan kerja di era industri 4.0.

Transformasi digital dalam pelaporan K3L/HSE membawa berbagai manfaat bagi industri dan tenaga kerja, di antaranya efisiensi dalam mengurangi beban administrasi dan mempercepat proses pelaporan, akurasi data untuk meminimalkan kesalahan manual dan memastikan informasi yang lebih valid, aksesibilitas yang memungkinkan pelaporan real-time kapan saja dan di mana saja, serta pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making) yang memanfaatkan analitik untuk pencegahan risiko yang lebih akurat dan strategis.

Menurut Mu’amar Fadlil, digitalisasi pelaporan bukan sekadar perubahan teknis, melainkan sebuah transformasi budaya dalam keselamatan kerja. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tetapi keharusan. Semakin banyak organisasi yang mengadopsi sistem pelaporan digital berbasis open source, semakin besar dampaknya dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan semakin luasnya adopsi teknologi ini, diharapkan sistem pelaporan K3L/HSE di Indonesia dapat semakin modern, transparan, dan berkontribusi dalam membangun budaya keselamatan kerja yang lebih baik di berbagai sektor industri.

ا MH ]

Inspiration

Figure

Techno