Kolaborasi dengan FTB-UTS, Dusun Prajak Berpotensi Besar Menjadi Sentra Pengolahan Mangrove Pertama di Sumbawa
Sumbawa, AlifMH.info - Kabupaten Sumbawa khususnya di desa sekitar daerah teluk saleh memiliki potensi mangrove yang cukup besar. Tercatat sekitar 10.660 Ha dengan jenis yang beragam (Sumber: Data DLH Sumbawa). Akantetapi potensi ini belum dibarengi dengan usaha pengelolaannya, karena masyarakat belum melihat mangrove sebagai komoditas yang bernilai.
Tren kerusakan lahan mangrovepun sekarang diperparah oleh bukaan lahan tambak lokal dan pemukiman oleh masyarakat desa. Kondisi ini berdampak besar terhadap kualitas lingkungan laut yang sangat berpangaruh besar terhadap kelangsungan ekosistem laut lainnya.
Salah satu dusun yang memiliki potensi pengembangan mangrove adalah Dusun Prajak. Dusun ini terletak di wilayah Teluk Saleh yang langsung berbatasan dengan zona biosfer Moyo-Tambora. Prajak salah satu dusun strategis di teluk saleh yang sangat berpengaruh besar dalam kelestarian SDA laut seperti karang dan hewan ikonik sumbawa lainnya seperti Hiu Paus.
Dengan pendekan edukasi intensif, Dusun yang terkenal dengan aktivitas 'destructive fishing' -nya ini perlahan bisa diajak untuk meninggalkan kegiatan lama mereka dengan kegiatan pengelolaan pesisir berkelanjutan.program yang bisa diberikan kepada masyarakat prajak adalah program edukasi kepada masyarakat akan pentingngya pengolahan mangrove sebagai sumber ekonmi kreatif bagi masyarakat pesisir.
Atas dasar ini Fakultas Teknobiologi (FTB) Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) bersama sponsor utama dari 'Asia Coatings Enterprises' (ACE) terdorong untuk melakukan pelatihan pembuatan pewarna alami berbahan mangrove. Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu: 1). Memberikan skill pembuatan pewarna tenun alami berbahan mangrove kepada masyarakat dusun prajak; 2). Bersama pemerintah desa/ dusun dan POKDARWIS menginisiasi kegiatan produksi pewarna mangrove secara berkelanjutan; 3). Memberikan pendidikan kepada anak, pemuda dan masyarakat Dusun Prajak akan pentingnya memanfaatkan Mangrove sebagai ekonomi kreatif; 4). Membantu pemasaran dan penyerapan produk desa berupa pewarna tenun alami berbahan mangrove untuk kebutuhan desa lain yang menjadi sentra tenun di Sumbawa ataupun NTB.
Dekan Fakultas Teknobiologi UTS (FTB), Izzul Islam, M.Sc. Eng dalam sambutannya mengatakan bahwa Fakultas teknobiologi berkomitmen agar program-program pelatihan seperti ini akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. FTB siap menjadi mitra stategis desa dalam pengembangan wilayah pesisir berkelanjutan. "Ilmu-Ilmu di kampus akan lebih barokah bila bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat", ungkap Izzul Islam.
Kepala Dusun Prajak, Ibrahim mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Universitas Teknologi Sumbawa dalam hal ini Fakultas Teknobiologi bersama dengan 'Asia Coating Enterprises'. Dusun Prajak menyambut baik program ini karena merupakan program yang unik dan baru. Beliau berharap semoga BUMDES bisa mengambil kesempatan ini untuk mengembangkan produk lokal dan bisa mnejadi sentra olahan mangrove agar masyarakat bisa ditingkatkan ekonominya serta diajak untuk turut serta menjaga lingkungan.
[ ا MF ]